"Taekwondo Indonesia mengalami peningkatan prestasi yang cukup pesat. Sejak Sea Games sampai dengan `University World Championship` pada bulan Juni lalu di Korea, atlet taekwondo Indonesia sudah mendapatkan nomor baik pada `kyorugi` maupun `Poomsae`," kata Chungwon Choue, dalam keterangan tertulis Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI), di Jakarta, Jumat.
Chungwon Choue menyatakan kekagumannya terhadap prestasi atlet Indonesia tersebut saat bertemu dengan Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Taekwondo Indonesia (PBTI), Letjen Marciano Norman (5/7). Kunjungan Chungwon Choue merupakan kunjungan balasan karena sebelumnya Marciano Norman ke markas "World Taekwondo Federation" (WTF) di Seoul, Korea Selatan pertengahan Maret lalu.
Sekarang ini, Taekwondo mempunyai dua kompetisi resmi yakni "Kyoruki" yaitu pertandingan kontak fisik langsung untuk menentukan menjadi pemenangnya, dan "Poomsae" atau Jurus yang menampilkan berbagai pola teknik Taekwondo yang memiliki pola tetap untuk menjadi yang terbaik.
Sebagaimana diketahui, prestasi taekwondo Indonesia sempat menurun. Namun, dalam waktu satu tahun di bawah kepemimpinan Marciano Norman, atlet taekwondo nasional sudah mulai kembali menapaki prestasi dunia.
Atlet Nasional Taekwondo Indonesia yang dipersiapkan dalam Program Pelatnas Garuda Emas berhasil menorehkan prestasi tingkat Asia dan Dunia setelah baru saja selesai mengikuti dua kejuaraan penting yang merupakan kejuaraan resmi WTF yaitu dua perunggu di Asian Taekwondo Championship di Ho Chi Minh City Vietnam dan World University Taekwondo Championship di Pocheon, Korea (satu perak dan satu perunggu). Dalam Southern Thai Championships di Trang, Thailand pada tanggal 21--22 April 2012, atlit Indonesia memperoleh lima emas.
Disebutkan, dalam pembicaraannya dengan Ketua Umum PBTI, Presiden WTF mengatakan taekwondoin Indonesia memiliki prospek cerah. "Saya bisa melihat masa depan yang cerah bagi para taekwondoin Indonesia. Mereka berpotensi bagus," ujar Chungwon, yang didampingi Duta Besar Korea Selatan Kim Young-Sun.
Chungwon menegaskan, akan terus memberikan dukungan positif kepada PBTI untuk meningkatkan kualitas para pelatih, wasit, maupun atlit taekwondo Indonesia dengan lebih banyak memberi kuota atau kesempatan melalui seminar, pelatihan yang diselenggarakan oleh WTF.
Selain itu, WTF juga akan memberikan kepercayaan kepada PBTI untuk menyelenggaran kejuaran international di Indonesia. Seperti Kejuaraan Junior Asia pada bulan Juni tahun depan, maupun Kejuaraan Dunia Poomsae yang juga akan diselenggarakan pada bulan November 2013.
Kedua kejuaraan internasional tersebut merupakan prestise yang membanggakan, mengingat dalam sejarah taekwondo nasional, ini merupakan kali pertama diselenggarakannya kejuaraan bergengsi di Indonesia.
Marciano menyambut baik dukungan positif dari Presiden WTF tersebut. "Saya optimis kejuaraan besar tersebut akan mendorong dan meningkatkan prestasi atlet taekwondo nasional. Ini menjadi ajang peningkatan prestasi bagi atlet kita, dalam upaya meraih prestasi internasional," ungkap Ketum PBTI.
Pada kesempatan kunjungan tersebut, Presiden WTF juga memberikan penganugerahan "Honorary Black Belt" (sabuk hitam kehormatan) Dan VII WTF kepada Ketua Umum PBTI. Sebelumnya, Marciano juga telah mendapatkan "Honorary Black Belt" Dan VII dari President of Headquarter of Taekwondo Federation di Kukiwon, Korea Selatan yangg merupakan pusat Taekwondo dunia.
Hal ini juga merupakan suatu penghormatan bagi dunia taekwondo Indonesia. Dengan Penganugerahan ini, menjadikan Marciano Norman sebagai satu satunya pemegang dua gelar Dan VII, baik dari WTF maupun dari Kukiwon.